KOTA BEKASI - Usaha warkop tradisional merupakan salah satu bentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat berperan dalam perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
Bang Yos, seorang tokoh masyarakat setempat, pemilik Warung Bu Mur menyampaikan pandangannya, bahwa pentingnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap usaha warkop tradisional, di Jl. Koperpu II No.32, RT.001/RW.034, Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu.
Bang Yos menjelaskan bahwa warkop tradisional adalah bisnis yang unik karena tidak dibatasi oleh waktu. Warkop dapat buka sejak pagi hingga malam, memungkinkan pemiliknya untuk berbaur langsung dengan masyarakat.
"Warkop adalah bisnis yang fleksibel dan sangat dekat dengan masyarakat. Mereka buka dari jam 5 subuh hingga 11 malam, memberikan tempat nongkrong yang nyaman bagi warga sekitar," kata Bang Yos kepada awak media, Senin (15/7/2024).
Omset rata-rata yang didapatkan dari usaha warkop tradisional bisa mencapai Rp 400.000 per hari. Namun, seperti usaha lainnya, warkop juga memiliki tantangan tersendiri. Cuaca buruk seperti hujan bisa menjadi kendala bagi keberlangsungan usaha ini.
"Saat hujan, pengunjung biasanya berkurang karena mereka lebih memilih untuk tetap di rumah. Tapi saat cuaca baik, warkop menjadi tempat nongkrong yang asyik," tambahnya.
Melihat potensi dan tantangan yang dihadapi, Bang Yos mengharapkan agar pemerintah setempat memberikan perhatian lebih kepada usaha warkop tradisional. Dukungan ini bisa berupa bantuan modal untuk pengembangan usaha, serta inisiatif-inisiatif lainnya yang dapat membantu meramaikan dan mempromosikan usaha warkop.
"Pemerintah harus melihat potensi besar dari usaha warkop tradisional ini. Mereka bisa memberikan bantuan modal atau program pelatihan bagi pemilik warkop agar mereka bisa mengembangkan usahanya lebih baik lagi," jelas Bang Yos.
Selain bantuan modal, Bang Yos juga menyarankan agar pemerintah ikut meramaikan usaha UMKM ini dengan mengadakan acara-acara komunitas di warkop atau mempromosikan warkop melalui media sosial resmi pemerintah daerah.
"Semakin banyak dukungan yang diberikan, semakin berkembang pula usaha warkop ini. Pada akhirnya, ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat," kata Bang Yos.
Bang Yos mengajak masyarakat untuk ikut mendukung usaha warkop tradisional. Dengan membeli di warkop dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat berkumpul, masyarakat dapat membantu usaha ini untuk terus bertahan dan berkembang.
"Mari kita dukung usaha warkop tradisional. Ini adalah bagian dari budaya kita dan juga sumber penghidupan bagi banyak keluarga," tutup Bang Yos.
Dengan demikian, perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah setempat, sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan dan perkembangan usaha warkop tradisional di Kota Bekasi. Semoga dengan langkah-langkah konkret, usaha warkop dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat setempat.(Sumber/Sp)